pada awalnya aku sering terkecoh oleh penampilan para pengunjung di tokoku.
Ternyata dari sekian banyaknya orang yang berpenampilan rapi bila berkunjung ke tokoku jarang terjadi transaksi jual beli.
mereka kebanyakan hanya sekedar cuci mata dan tanya tanya harga barang.
Dan kesalnya lagi mereka suka meremehkan kualitas barang daganganku.
Anehnya bila mereka ketemu barang yang di sukai,menawar harga barang semau hati mereka.
Bayangkan saja selembar baju tidur yang berbahan batik halus dan kualitas nomer satu dengan harga 75 ribu di tawar hanya 25 ribu.
Bukan hanya menawar dengan harga rendah,orang yang berpenampilan rapi sering pula mendikte para pedagang.
Dan yang bikin kesal gaya mereka itu sok kaya,angkuh dan nyebelin.
Bertolak belakang dengan penampilannya mereka terkadang terkesan norak dan tak berpendidikan.
Lain pula dengan para pengunjung yang berpenampilan sederhana.
Yang tak di sangka sangaka justru pengunjung yang sederhana ini yang suka memborong dan menyenangkan.
karaktet pengunjung yang penampilanya sederhana cenderung sopan,lugu dan bersahabat.
Pernah seorang bapak beserta istrinya yang berpenampilan apa adanya bahkan terkesan kumal dan tak beralas kaki pula,di luar dugaan mereka belanja di atas 2 juta rupiah.
ya nominal yang tadinya tak aku harap dari mereka.
justru memberi lebih dari yang aku harap.
Berdasar pengalaman diatas dapat aku simpulkan bahwa penampilan bukanlah segalanya.
sering kita menilai orang dari penampilanya,padahal ini tidak jaminan bahwa orang yang berpenampilan rapi itu kaya atau murah hati dan yang berpenampilan sederhana itu miskin dan tak punya sopan santun.
ketapang 15 : 12 : 2014